(Zea mays saccharata Sturt)
RIRIN WIDYAWATI
NPM: 081016154211036
Dibawah Bimbingan:
1.
Dr. Ir. Supriyono, MP
2.
Setiono, SP
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanaman jagung manis merupakan salah satu tanaman pangan
yang memiliki prospek penting di Indonesia. Hal ini disebabkan jagung manis
memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa, sehingga
jagung manis banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Palungkun dan Budiarti, 1991).
Hasil jagung manis di Kabupaten Bungo tahun 2009 dengan
luas panen jagung 18.345 hektar hasil produksinya 30.320 ton, dengan rata –
rata produksinya per hektarnya 1,6 ton/ha. Sementara untuk produksi jagung
manis di Indonesia rata-rata 2.89 ton tongkol basah per hektarnya, sedangkan
hasil jagung manis dilembah Lockyer Australia dapat mencapai 7 – 10 ton tongkol
basah per hektar (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Ditinjau dari produktivitasnya, produksi jagung manis di
Kabupaten Bungo masih rendah. Rendahnya produksi tersebut kemungkinan
disebabkan oleh harga benih dan pupuk subsidi kimia yang relatif mahal,
kebutuhan pengairan dan pemeliharaan yang kurang intensif, ketahanan terhadap
hama dan penyakit yang masih rendah dan kebutuhan pupuk yang cukup tinggi. Disamping
itu juga karena kurangnya informasi dan pengetahuan petani mengenai
budidaya jagung manis serta sulitnya pemasaran.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung
diantaranya dengan menggunakan pupuk organik urine sapi fermentasi, yang mana didalam
urine sapi terdapat kandungan unsur hara yang tinggi untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Selain itu urine sapi juga mempunyai sifat menolak hama
dan penyakit tanaman, hal ini disebabkan karena baunya yang khas sehingga dapat
digunakan untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
Urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat
digunakan sebagai perangsang tumbuh diantaranya adalah IAA. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa urine sapi juga memberikan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan vegetatif tanaman. Karena baunya yang khas urine sapi ternak juga
dapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat
berfungsi sebagai pengendalian hama tanaman dari serangan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh
Pemberian Urine Sapi Fermentasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays saccharata Sturt)”.
1.2. Perumusan
Masalah
Penelitian ini
bermaksud memperoleh jawaban permasalahan:
1.Apakah
dengan pemberian urine sapi fermentasi dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil jagung manis?
2.Apakah
dengan pemberian dosis urine sapi fermentasi 100 ml/liter air merupakan dosis
terbaik?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh urine sapi fermentasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung
manis.
1.4. Manfaat penelitian
1.Memberikan sumbangsih
pemikiran bagi pihak – pihak yang membutuhkan serta instansi terkait dalam
meningkatkan produksi jagung manis.
1.5. Hipotesis
1.Diduga dengan pemberian
urine sapi fermentasi akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis.
2.Diduga dengan pemberian
dosis urine sapi fermentasi 100 ml/liter air merupakan dosis terbaik.
0 komentar
Post a Comment