Kepada Yth.
Kepada Yth.
Bapak General Manager
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cab. Jambi
Di J A M B I
Perihal
: Permohonan Bantuan
Pinjaman Dana kemitraan.
Dengan hormat,
Bersama ini saya laporkan kepada Bapak bahwa di Desa
Tangkit Baru saat ini telah berkembang dengan baik usaha perikanan air tawar
dengan memanfaatkan lahan marginal berupa tanah gambut seluas kurang lebih 250
Ha. Kegiatan ini telah berjalan sejak tahun 1997 dan produksi rata-rata saat
ini telah mencapai 7 hingga 10 ton/hari atau setara dengan 240 ton/bulan.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah minimnya modal kerja yang dimiliki sehingga usaha tidak mampu untuk menunda waktu panen pada saat harga murah karena modal yang ada telah habis masuk kolam, sementara untuk menunda panen berarti petani harus menyediakan modal tambahan.
Sehubungan dengan hal diatas kami berharap kiranya
PT. (Persero) Pelindo II Cab Jambi berkenan untuk memberikan
bantuan pinjaman dana kemitraan untuk tambahan modal kerja dan investasi berupa:
- Modal kerja untuk peningkatan kapasitas
produksi pakan ikan berupa bahan baku pakan dan peralatan sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta
rupiah).
- Modal investasi untuk pembelian pipa paralon
sebagai alat untuk mngalirkan air dari kolam ke sungai dan
sebaliknya. Adapun besarnya jumlah
paralon yang dibutuhkan adalah 40 unit kolam x 5 paralon @ Rp. 100.000 = Rp. 20.000.000,- (Dua
puluh juta rupiah).
- Modal invesatasi untuk pembelian mesin pompa
air/lumpur ukuran 4 inci 1 paket seharga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Total seluruhnya Rp. 95.000.000,- (Sembilan puluh lima juta rupiah).
Demikianlah atas perhatian dan perkenan Bapak, kami haturkan terima kasih
Jambi, 12 Oktober 2012
Pimpinan Usaha Sukses,
Baso Patolai, SPt. MP
I. PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tingkat
konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah dibanding dengan
tingkat konsumsi ikan masyarakat dinegara tetangga seperti Philipina, Singapura dan Malaysia, apalagi dibanding masyarakat di negara yang jauh lebih maju seperti Jepang
dan Amerika. Namun demikian, dewasa ini kecenderungan masyarakat Indonesia
untuk mengkonsumsi ikan terus meningkat sesuai
dengan makin berkembang- nya pemahaman masyarakat akan pentingnya gizi
yang baik. Jika pada akhir tahun 2001
tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia tercatat hanya sebesar 21,78
kg/kapita/tahun, maka pada akhir tahun 2007 angka tersebut telah mencapai 29 kg. Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan Jepang yang
telah mencapai angka 130 kg/kapita/tahun.
Untuk
mendukung program peningkatan gizi
masyarakat melalui peningkatan konsumsi ikan, Kelompok-kelompok pembudidaya
ikan di Tangkit Baru bersama dengan PT Pelindo II dan Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi sebenarnya telah berperan aktif dan telah menunjukkan
kinerjanya, dimana telah dikuasainya teknologi pemeliharaan patin sehingga usaha ini berkembang dengan
pesat dan telah menjadi salah satu pilihan mata pencaharian “primadona” di
Provinsi Jambi.
Produksi
ikan patin di Desa Tangkit Baru saat ini telah mencapai angka 7 hingga 10 ton/hari atau 240 ton/bulan.
Kendala
utama yang dihadapi petani saat ini adalah:
1. Petani
memiliki modal yang sangat terbatas, petani tidak mampu untuk menunda waktu
panennya pada saat harga murah karena
modal yang ada telah habis masuk kolam, sementara untuk menunda panen berarti
petani harus menyediakan modal tambahan.
2. Petani
kurang mampu untuk melakukan diversifikasi produk sebagai akibat tidak adanya penataan letak kolam sejak dari
awal. 98% pembudidaya ikan dalam kolam
memelihara jenis patin siam, sisanya hanya sekitar 2% yang memelihara jenis
nila, gurame dan baung.
3. Biaya
produksi yang dikeluarkan petani untuk satu satuan produksi masih relative
tinggi sebagai akibat masih minimnya sarana untuk memproduksi pakan ikan.
80% pengeluaran pada usaha budidaya adalah berupa biaya pembelian pakan.
4. Kelembagaan
petani pembudidaya yang masih lemah dan koordinasi antar petani hampir tidak ada.
Untuk
mengatasi kendala diatas Usaha sukses menaruh harapan besar pada PT Pelindo II
untuk membantu mengatasi kendala 1,2 dan 3 berupa permodalan sedangkan poin 4
melalui bantuan fasilitasi dalam rangka pembentukan lembaga petani produsen
ikan yang lebih kuat dan mapan. Beberapa
hal konkrit yang dapat dilakukan guna mengatasi permasalahan yang ada antara
lain:
1. Perbaikan
kontruksi kolam, berupa pemasangan pipa-pipa paralon sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran air , dengan demikian jenis ikan yang dapat dipelihara
dalam kolam lebih bervariasi seperti nila, mas, gurame dan baung.
2. Penambahan
beberapa peralatan pendukung seperti
pompa penyedot Lumpur guna menjaga kualitas kolam.
3. Pentingnya
tambahan modal kerja agar petani dapat mengatur jadwal panen.
4. Peningkatan
kualitas dan kuantitas produk olahan
ikan yang telah ada seperti abon dan kerupuk ikan, dari skala rumah
tangga ke skala industri.
5. Pembentukan
Asosiasi produsen ikan sebagai wadah komunikasi bagi petani.
Pelaksanaan “kelima solusi” ini memerlukan dukungan
dana dan energi yang cukup besar, kiranya PT Pelindo II dapat membantu
mewujudkannya.
Manfaat Kegiatan
Rencana Usaha Budidaya Ikan Patin
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut :
a. Bagi Usaha sukses, memberikan keuntungan
secara ekonomi.
b. Bagi
masyarakat konsumen tersedianya ikan patin konsumsi dengan kualitas yang baik.
c. Bagi masyarakat sekitar usaha , membuka
lapangan kerja melalui kesempatan sebagai pekerja ditambak, dan membuka lapangan
usaha melalui kesempatan menyediakan bibit ,pakan ikan dan produk olahan (abon
dan krupuk).
d. Bagi
Pemerintah , membantu pencapaian program pembangunan dibidang perikanan
khususnya dan Upaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran serta untuk
mencapai masyarakat yang lebih sejahtera dan makmur.
Riwayat
Perusahaan
Usaha Sukses
yang bergerak dibidang usaha budidaya ikan Patin khususnya usaha pembesaran, mulai berjalan pada bulan Maret tahun 2000. Pada saat itu usaha diawali dengan
pencetakan 2 (dua) unit kolam yang masing-masing berukuran 7 x 17 m. Satu tahun kemudian (akhir 2001) dilakukan
penambahan kolam sebanyak 5 (lima) unit, sehingga jumlah kolam yang dimiliki
pada saat itu adalah 7 unit kolam dengan ukuran
7 x 17m.
Pada
tahun 2003 kembali dilakukan pencetakan kolam baru sebanyak 15 unit dengan ukuran ; 8 unit berukuran 12 x 30m dan 7 unit
berukuran 7x17m . Setelah mendapatkan bantuan pinjaman dari PT (Persero) Pelindo II Jambi, tahun 2004
Usaha Sukses kembali mengembangkan usahanya dengan mencetak kolam baru sebanyak 19 unit. Total kolam yang dimiliki “Usaha Sukses”
sampai dengan saat ini adalah 41 unit.
Pada tahun 2007 usaha sukses membuat
pabrik pakan baru dengan kapasitas produksi 30 s/d 45 ton/bulan.
Lokasi usaha “Usaha Sukses” terletak di Jl. Syech
Muh. Said I RT 03 dan RT 04 RW 02 Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam,
Kab. Muaro Jambi.
Produksi ikan dari Usaha Sukses mengalami
peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah kolam yang dimiliki. Jika pada tahun 2001 hanya 0.5 ton per bulan,
maka pada tahun 2006 menigkat menjadi 10 sampai 15 ton per bulan. Tahun 2008
ditargetkan akan ditingkatkan produksi menjadi 25 s/d 30 ton/bulan.
1.3. Legalitas Usaha
Saat ini usaha sukses telah terdaftar Di kantor Desa Tangkit Baru dan Dinas
Perindusterian dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi dan telah memiliki izin
sebagai berikut: Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda
Daftar Perusahaan (TDP). Fotocopy terlampir.
II. Aspek Pasar dan Pemasaran
Daerah
Pemasaran
Daerah
pemasaran yang dipilih untuk ikan patin yang diproduksi Usaha Sukses ialah:
1. Kota
Jambi
2. Sarolangun
3. Muaro
Bungo
4. Kab. Tebo
5. Merangin
6. Kota
Bengkulu (Prov. Bengkulu)
7. Kota
Sekayu (Sumsel)
8. Kota
Palembang (Sumsel)
9. Indralaya
(Sumsel).
Sistim
penjualan pedagang yang menjemput ke kolam untuk dipasarkan didaerah
masing-amsing.
Daya
serap pasar saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah ikan yang
tersedia, hal ini dapat dilihat pada tingginya tingkat permintaan akan ikan
patin dan baru sebagian yang dapat dipenuhi.
III. Aspek
Teknis dan Teknologi
3.1.
Aspek Teknis Produksi
Dalam
aspek teknis produksi ini akan dibahas masalah aspek teknis produksi yang
menyangkut lokasi proyek, kapasitas produksi yang direncanakan, rencana pengadaan
bahan baku, jenis teknologi yang
dipilih, fasilitas tetap yang diperlukan, tenaga kerja dan proses produksi sebagai berikut.
3.1.1.
Lokasi Usaha
Lokasi usaha budidaya ikan patin Usaha Sukses terletak RT. 03 dan 04 RW. 02 Dusun Sepakat Makmur , Desa Tangkit
Baru kecamatan Sungai Gelam Kabupaten
Muaro Jambi Propinsi Jambi. Desa Tangkit Baru
umumnya dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan patin di kabupaten Muaro Jambi. Luas tambak yang dikuasai Usaha Sukses untuk usaha budidaya ikan patin
ini adalah seluas 4 Ha.
Rencana Produksi Ikan Patin
Konsumsi Usaha Sukses 2009
Bulan
Ke
|
0-5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10-12
|
Rencana Produksi (Ton)
|
10
|
15
|
20
|
20
|
25
|
30
|
3.1.3. Pakan
Pemberian
pakan ikan patin pada Usaha Sukses mengacu pada ketentuan FCR 1: 1,4 sampai 1,7 jadi untuk menghasilkan 1 kg ikan
patin diperlukan pakan sebanyak 1,7 Kg pakan. Jadi bila kita melihat
proyeksi rencana produksi pada table diatas maka dapat kita proyeksikan jumlah
kebutuhan pakan untuk menghasilkan ikan patin sebanyak 30 ton
maka dibutuhkan pakan ikan
sebanyak 51 ton/ bulan. Artinya
baru sekitar 50% (25 ton bulan) yang dapat dipenuhi.
Pakan ikan produksi
Usaha Sukses, dijual dengan harga Rp. 3800,- / kg.
Pakan tersebut mempunyai kandungan protein kasar 29
% , Lemak Kasar 7 %, Serat Kasar diba wah 8 % dan kadar air dibawah 10 % (Hasil
Laboratorium BBAT 2006 ). Adapun bahan penyusun ransum terdirin dari: Dedak
poles, tepung ikan , jagung, bungkil kelapa, ampas tahu, sagu dan mineral.
Sumber
bahan baku dapat dilihat pada table
dibawah ini:
Tabel :
Sumber Bahan Baku
No.
|
Bahan
Baku
|
Sumber
Bahan Baku
|
1
|
Dedak
|
Kota
Jambi, Tanjabtim, Tanjabar, Palembang
|
2
|
Jagung
|
Kota
Jambi, Tanjabtim, Tanjabar
|
3
|
Ikan
rucah
|
Sumatera
Selatan, Lampung, Bengkulu dll
|
4
|
Bungkil
Kelapa
|
Kota
Jambi, Riau
|
5
|
Ampas
Tahu dan sagu
|
Kota
Jambi
|
6
|
Mineral/
Premix
|
Kota
Jambi
|
Sumber : Usaha Sukses
3.1.5.
Aspek teknis usaha Budidaya
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam pemeliharaan ikan patin adalah sebagai berikut:
- Persiapan Kolam. Kegiatan dalam persiapan kolam
meliputi: penggantian air kolam, pengapuran (upaya menetralkan pH air) dan
pemupukan. Pupuk yang digunakan
berupa pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam petelur.
- Penaburan benih kedalam jaring kerambah yang
dipasang dalam kolam. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan ikan belajar makan dan mencegah kemungkinan
bibit ikan dimakan oleh hama (ikan gabus).
Pemeliharaan ikan dalam jaring berlangsung sekitar 15 hari.
- Pemberian pakan awal berupa “pakan udang
“ dengan kandungan protein diatas
45%, dengan frekwensi pemberian 4 kali sehari.
- Pemberian pakan ikan fase lanjutan dengan ukuran pakan 3mm dan persentase
pemberian adalah 2 – 3% dari bobot biomassa. Frekwensi pemberian 2 kali sehari dan
dilakukan hingga ikan sampai panen (umur 5 atau 6 bulan).
- Untuk menjaga kualitas air dalam kolam,
dilakukan penambahan air kolam setiap satu bulan sekali dan dimulai pada
bulan ketiga masa pemeliharaan.
- Pemberian obat-obatan hanya dilakukan jika ada
kasus penyakit, sedangkan pencegahan dilakukan dengan pemberian vitamin C.
- Panen dilakukan setelah setiap ikan
diperkirakan telah mengkonsumsi pakan sebanyak 600 gram sampai dengan 700
gram (3,5 ton pakan untuk 5000 ekor ikan).
- Bobot rata-rata ikan yang dipanen sekitar 500
gram sampai dengan 600 gram/ekor.
IV. Aspek Manajemen dan Organisasi
4. 1. Struktur Perusahaan
Pimpinan Perusahaan
Usaha Sukses
Bag. Keuangan Bag. Pembukuan
Bag. Budidaya Bag. Prod. Pakan Bag. Pemasaran
4. 2.
Kualifikasi Pemilik dan Karyawan.
Pemilik
dan karyawan yang ada di Usaha Sukses adalah sebagai berikut:
1.
Pimpinan Perusahaan sekaligus pemilik perusahaan
Nama : Baso Patolai, SPt. MP.
Pendidikan terakhir : Pascasarjana Univ. Andalas Padang
Jurusan
Nutrisi Pakan Ternak. (2000).
2. Bagian Keuangan : Sutrisni, AMK
Pendidikan terakhir :
D-3 Keperawatan 1998
3. Bagian Pembukuan : Besse Aisyah, SE
Pendidikan Terakhir : S1-
Ekonomi
4. Bagian Produksi : Ambo Tangr
5. Div. Prod. Pakan : Bs. Mappataba
6. Div. Pemasaran : Baso Patolai
7. Tenaga kerja
Budidaya : 10 Orang
8. Tenaga kerja Pabrik Pakan : 10 Orang.
9. Tenaga kerja pengolahan :
8 orang
4.
3. Sistim Penggajian dalam Perusahaan
Sistim
penggajian tenaga kerja dalam perusahaan dilakukan dengan Sistim Bagi Hasil,
dimana tenaga kerja lapangan (Pemberi pakan) memperoleh 20% dari Sisa Hasil
Usaha (SHU) setiap kolam.
SHU
dihitung dari selisih antara hasil penjualan ikan dengan :
1. Biaya
pembelian kapur, pupuk kandang dan bibit
2. Biaya
pembelian pakan
3. Biaya
panen.
Sistim penggajian
seperti ini berlaku di seluruh desa Tangkit Baru. Lamanya karyawan bekerja dikolam (pemberi pakan) setiap hari
sekitar 25 s.d 45 menit/kolam. Satu orang karyawan dapat/ mampu memberi
makan ikan sekitar 4 s.d 7 unit kolam.
Sedangkan
penggajian pada pabrik pakan dilakukan dengan sistim borongan dimana upah
setiap produksi 1 kg pakan siap jual adalah Rp. 275.
Untuk
pimpinan perusahaan diberikan gaji sebesar 1.500.000,- / bulan dan untuk tenaga kerja bag.
Keuangan dan pembukuan diberikan gaji
sebesar 1.000.000,-/ bulan.
VI. ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA
Usaha budidaya ikan air tawar khususnya patin siam di
Desa Tangkit Baru, tergolong membawa perubahan yang luar biasa apabila ditinjau
dari aspek lingkungan. Hal ini disebabkan
lahan yang dimanfaatkan untuk menjadi kolam ikan adalah lahan yang selama
kurang lebih 28 tahun hanya berupa lahan
tidur yang tidak termanfaatkan, dan lahan tersebut hampir setiap tahun
pemiliknya harus mengeluarkan dana untuk pembersihan agar tidak menjadi sarang
hama tanaman berupa babi. Sedangkan untuk memanfaatkan lahan tersebut misalnya
untuk ditanamii sesuatu hampir tidak mungkin, karena lahan tersebut tergenang air
sepanjang tahun dengan ketinggian sekitar 25 s.d 50 cm.
Dengan ditemukannya tehnik budidaya ikan patin pada tanah gambut, maka
hal ini memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan tidur mereka. Pada awal tahun 1999 beberapa orang
masyarakat telah mulai mencetak kolam dan setelah diisi hasilnya “sangat memuaskan”
maka mulaikah masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama. Demikianlah hingga pada awal tahun 2004,
pemerintah Propinsi Jambi bersama Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah
menetapkan Desa Tangkit Sebagai Daerah Agro Politan dengan komuditas utama Ikan
Patin.
Seiring dengan perkembangan usaha ikan patin ini, maka penyerapan
tenaga kerja pada bidang usaha ini juga meningkat derastis, tercatat di
Kantor Desa bahwa saat ini (tahun 2007) tidak kurang dari 350 KK yang hidup dan bermatapencaharian
di sector perikanan, khususnya budidaya ikan patin dalam kolam.
Ditinjau dari sisi kemungkinan adanya pengrusakan dan pencemaran
lingkungan, maka usaha budidaya patin ini tergolong usaha yang ramah lingkungan.
Limbah yang dihasilkan dari kolam berupa endapan Lumpur dan kotoran
ikan, ternyata apabila diambil/dibuang ke daerah/areal pertanian, maka lahan
tersebut akan menjadi sangat subur dan sangat baik di jadikan pupuk alami/organik. Hingga saat ini banyak masyarakat yang
mengambil manfaat dari “produk” ini.
Dari sisi
tata ruang desa, pembangunan kolam milik Usaha sukses telah mengikuti aturan
yang berlaku sesuai dengan Peraturan desa yang ada.
VII. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Dalam rangka mencapai tujuan
usaha, maka Usaha sukses memiliki rencana pengembangan usaha sebagai
berikut:
1. Diversifikasi
Produk
2. Penambahan
Kapasitas Produksi Pakan
3. Pengadaan
peralatan pendukung berupa pompa air/Lumpur.
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk
olahan (abon dan krupuk)
Diversifikasi Produk
Untuk
mengurangi terjadinya kelebihan produksi patin pada waktu-waktu tertentu, usaha sukses akan mengembangkan
usaha perikanan dengan beberapa jenis produk yaitu antara lain ikan nila hitam
(gift), nila merah , ikan baung dan ikan gurame. Untuk merealisasikan hal ini,
usaha sukses harus membuat air dalam kolam mengalir sehingga Oksigen terlarut
dalam air meningkat mencapai angka diatas 2,0.
Saat ini
Usaha sukses telah mencoba 6 unit kolam dengan sistim ini dan hasilnya sangat
baik, dari hasil pengukuran beberapa
parameter yang dilakukan oleh Tim ahli
dari BBAT (Balai Budidaya Air Tawar) Jambi dan BBAT Sukabumi pada tanggal 6 s/d
9 Pebruari 2008 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengukuran Beberapa Parameter terhadap Pengaruh
Pengaliran air pada lahan gambut di Desa
Tangkit Baru (2008)
No. Uraian Kolam Tanpa Perlakuan Kolam Perlakuan Yang Ideal
(Air
tidak mengalir) (Air dibuat
mengalir)
1. PH/keasaman 6,0 6,5 6
s/d 7
2. Oksigen
terlarut 0,3 2,4 > 2
3. Kadar
Amoniak 3,0 1,0 < 1
4. Kadar
Nitrat 3,0 1,0 < 1
5. Kadar
Nitrit 3,0 0,2 < 1
Dari hasil penelitian diatas secara kimiawi
pengaliran air kolam pada lahan gambut berpengaruh nyata terhadap peningkatan
kualitas air kolam.
Untuk melaksanakan kegiatan usaha perikanan
budidaya dengan beberapa jenis produk ini diperlukan dana sekitar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah). Yaitu untuk pembelian paralon 4 inci sebanyak 200 unit (40 kolam x 5 paralon) @ Rp. 100.000 = Rp. 20.000.000. Paralon ini diperlukan sebagai penghubung kolam dengan
sumber air (sungai dan antar kolam).
Penambahan Kapasitas Produksi Pakan.
Saat ini
usaha sukses baru mampu memproduksi pakan rata-rata 15 ton/bulan, sedangkan kebutuhan
pakan sendiri mencapai 30 ton/bulan, dengan demikian baru sekitar 50% yang
dapat dipenuhi dari kebutuhan sendiri.
Disamping
itu di Desa Tangkit baru (lokasi usaha) terdapat 350 kepala keluarga yang
melaksanakan usaha budidaya dengan total kolam sebanyak 2000 unit, sampai saat
ini sebagian besar dari petani ini masih tergantung pada pakan komersil yang
ada dipasaran, ini merupakan peluang pasar yang sangat potensial bagi
pengembangan pabrik pakan.
Untuk
mencapai target produksi, Usaha sukses perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penambahan
satu paket mesin penepung seharga Rp. 15.000.000,-
2. Pembuatan
lantai jemur/pengering satu paket seharga
Rp. 15.000.000,-
3. Penambahan
modal kerja untuk pembelian bahan baku pakan sebesar Rp. 30.000.000,-
Total kebutuhan dana untuk pengembangan pabrik
pakan sebesar Rp.
60.000.000,- (Enam puluh juta rupiah).
Penambahan peralatan pendukung berupa pompa air /Lumpur.
Untuk menjaga kualitas air kolam dan mendukung usaha perikanan
berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan menjaga
keseimbangan ekosistim kolam maka sangat diperluakan adanya peralatan pendukung
berupa pompa air/Lumpur.
Peralatan yang diperlukan antara
lain berupa:
1.
Mesin tenaga merk Yanmar TF 135 Rp. 13.000.000,-
2.
Selang isap sepanjang 15 meter Rp. 500.000,-
3.
Sasis roda 3 1 paket Rp. 1.000.000,-
4.
Peralatan pendukung lainnya Rp. 500.000,-
Total
dana untuk pomp air Rp. 15.000.000,-
Dengan demikian total dana yang dibutuhkan Usaha Sukses untuk
pengembangan usahanya adalah sebesar Rp.
95.000.000,- (Sembilan puluh lima
juta rupiah)
Sistim
Pinjaman Yang diharapkan
Usaha sukses berharap PT Pelindo
II berkenan memberikan pinjaman dengan sistim sebagai berikut:
a. Lama waktu pinjaman : 5
Tahun (60 bulan)
b. Masa angsuran pokok : 4,5
tahun (54 bulan)
c. Masa tenggang angsuran pokok : 6 bulan
d. Bunga/jasa pinjaman : 6
s/d 10%/tahun
e. Jaminan : SHM/BPKB Kendaraan
VIII.
PENUTUP
Atas dasar analisa terhadap
beberapa aspek dalam Rencana pengembangan usaha Sukses, maka dapat disimpulkan:
1. Prospek
pemasaran ikan masih baik sepanjang produk tidak hanya satu jenis (patin), kerana kemampuan pasar menampung produk masih
terbuka lebar.
2. Teknologi
pembesaran ikan telah bisa dikuasai dengan baik .
3. Dari sisi
menejemen usaha, usaha sukese sudah cukup baik dimana sudah ada pembagian kerja
serta tenaga yang berpengalaman
4.
Pengembangan usaha ini akan meningkatkan kemampuan
Usaha sukses dalam menyerap tenaga kerja.
5.
Usaha sukses telah dua
kali memanfaatkan pinjaman dari PT Pelindo II dan sampai saat ini jadwal
angsuran masih dapat ditepati sesuai dengan persetujuan awal pinjaman.
Demikianlah uraian singkat mengenai profil dan rencana usaha Sukses
dalam mengembangkan usahanya kedepan.
Semoga Allah SWT melapangkan jalan menuju kesuksesan guna dapat membantu
sesama. Amin.
Lampiran 1.
I.
B I O D A T A
N a m a : Baso Patolai SPt. MP.
Temapat/Tgl.
Lahir : Jambi/ 5 Juli 1972
Pendidikan
terakhir : Program Pascasarjana (S-2) Universitas
Andalas
Padang, Program Studi Ilmu Nutrisi
Ternak
Tahun 2000.
Alamat
Rumah : Jl. Syech. Muh. Said I RT 03/02 No. 74 C
Desa Tangkit Baru, Sungai Gelam, Muaro Jambi
Provinsi Jambi. HP.
0812 740 3997
Status
Rumah : Milik sendiri /SHM
Alamat
Usaha : Jl. Syech. Muh. Said I RT 03/02 No. 74 C
Desa Tangkit Baru, Sungai Gelam, Muaro Jambi
Provinsi Jambi.
Bidang Usaha : Perikanan Budidaya (Pembesaran ikan dalam
Kolam dan Pengolahan Ikan (Abon dan krupuk).
No. KTP : 474.4/3894/Pel.um/2008
Izin yang dimiliki : SITU, SIUP, TDP dan NPWP
Mulai Usaha : Bulan maret 2000.
Bank : Bank Negara Indonesia
46 Cab. Jambi
No. Rekening : 0149 767 140
An. Baso Patolai
Nama Istri :
Sutrisni, AMK
Tempat/Tgl.
Lahir : Pematang Siantar / 15 Agustus
1974
No.
KTP : 474.4/3895/Pel.um/2008
Jambi, 12 Oktober 2012
Pimpinan Usaha Sukses,
Baso Patolai, Spt. MP
0 komentar
Post a Comment