Sumber
: www.marketing.co.id
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paragdima pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang.
Problem
sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah bagaimana
perusahaan tersebut menarik pelanggan dan mempertahankanya agar perusahaan
tersebut dapat bertahan dan berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika
perusahaan melakukan proses pemasaran.
Pemasaran
merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini
paragdima pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk
mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan
dengan pelanggan dalam waktu yang panjang.
Paradigima tersebut disebut
relationship marketing, dasar pemikiran
dalam praktek pemasaran ini adalah membina hubungan yang lebih dekat dengan
menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling
menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan S, 2003).
Relationship
marketing mampu memperdayakan kekuatan keinginan pelanggan dengan tekanan
teknologi informasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan. Cakupannya
meliputi tuntutan manajemen mutu terpadu secara global untuk menghadapi
kebutuhan bisnis pelanggan dengan lebih agresif. Strategi bisnis difokuskan
pada kelanggengan dan pemuasan pelanggan serta bekerja untuk mengantisipasi
kebutuhan serta penyesuaian hasil produk.
Salah
satu indikator yang cukup handal untuk kelangsungan hidup dan keuntungan dari
suatu proses bisnis adalah kelanjutan dari kepuasan pelanggan. Diperkirakan
untuk menarik satu pelanggan baru diperlukan biaya mulai dari lima sampai lima
belas kali, dibandingkan dengan menjaga hubungan dengan satu pelanggan lama.
Pada
dasarnya relationship marketing adalah hubungan dan ikatan jangka panjang
antara produsen, konsumen dan pemasok serta pelaku lainnya. Esensi relationship
marketing paling tidak menyangkut hubungan yang langgeng dan pertukaran yang terus
menerus dan dituntut untuk saling kepercayaan dan ketergantungan. Sehingga
dalam konsep relationship marketing, pemasar sangat menekankan pentingnya
hubungan baik jangka panjang dengan konsumen dan infrastruktur pemasaran, yang
dapat menciptakan kesadaran dalam bentuk hubungan dan komitmen yang menyeluruh.
Relationship
marketing diartikan sebagai menarik, memelihara dan meningkatkan hubungan
dengan pelanggan. Relationship marketing lebih merupakan pendekatan bersifat
jangka panjang, dimana hal ini berbeda dengan pendekatan pemasaran
transaksional yang lebih berorientasi jangka pendek. Tujuan dari pemasaran
transaksional adalah untuk mendapatkan pelanggan semata, sedangkan tujuan dari
relationship marketing adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
Relationship
marketing sering digunakan dalam perusahaan jasa. Misalnya pada perusahaan
perbankan di mana perbankan merupakan salah satu penyedia jasa yang menerapkan
adanya keramahtamahan dalam hubungan dengan konsumen.
Effective
relationship marketing menurut Evans dan Laskin (1994) yang terdiri dari
relationship marketing inputs yang mencakup Understanding Customer Expectation
(UCE), Building Service Partnership (BSP), Total Quality Management (TQM),
Empowering Employees (EE), dan Relationship marketing outcomes yang mencakup
Customer Satisfaction (CS), Customer Loyalty (CL), Quality of Product (QP),
Increased Profitability (IP).
0 komentar
Post a Comment